shenau.com

write, share, and inspire

shenau.com

write, share, and inspire

Kondisi Tumbuh Kembang Anak yang Tinggal di Kawasan Lokalisasi

Manusia lahir sebagai makhluk yang tidak berdaya. Manusia tumbuh dan berkembang, dipengaruhi oleh banyak faktor (internal dan eksternal). Prinsip perkembangan manusia, salah satunya yaitu perkembangan mengikuti pola tertentu, misalnya orang tua dan lingkungan. Semua pihak harus ikut mendukung dalam perkembangan setiap manusia dan anak. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008, ada empat hak anak wajib dipenuhi, dalam Konvensi Hak Anak, salah satunya Hak Tumbuh Kembang. UU Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 45B Ayat 1, pemerintah, daerah, masyarakat, dan orang tua wajib melindungi anak dari perbuatan yang mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Tahap pascanatal, merupakan tahap perkembangan anak setelah lahir. Faktor yang sangat mempengaruhi tahap ini adalah faktor lingkungan. Lingkungan berperan sebagai faktor ajar, faktor yang mempengaruhi perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak, ada bersifat positif (menunjang perkembangan) ataupun negatif (menghambat/merusak perkembangan) (Nabilla1, Desmon2, n.d.). Menurut teori belajar behaviorisme, bahwa perkembangan dan perubahan perilaku bisa diamati secara eksternal, bahwa perilaku dipengaruhi dari lingkungan dan pembelajaran terjadi dari apa yang ia lihat dan terapkan (stimulus dan respon) (Jelita, 2023).

Lokalisasi adalah pembatasan terhadap suatu tempat tertentu suatu lokasi. Biasanya kawasan lokalisasi ini digunakan untuk kegiatan praktik jual beli PSK. Menurut data Kemensos, kurun waktu 4 tahun (2013–2017) sudah ditutup 118 dari 168 lokalisasi prostitusi di Indonesia (“Summary for Policymakers,” 2014). Namun, saat ini masih ada beberapa kawasan lokalisasi dekat dengan daerah pemukiman warga. Lantas, bagaimana keadaan tumbuh kembang anak di wilayah lokalisasi? Apakah mereka dapat berkembang dengan baik?

Perkembangan manusia, dipengaruhi oleh lingkungannya. Apalagi anak anak yang masih rentan, mereka mengikuti dari apa yang mereka lihat di sekitarnya. Teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura, bahwa perilaku suatu individu, dipelajari dan dipengaruhi dari observasi model di lingkungan sekitarnya, guru, orang tua, teman sebaya, dan kondisi masyarakat (Teori et al., 2024). Anak yang tinggal di sekitar kawasan lokalisasi, mereka akan cenderung untuk mengikuti apa yang ada di sekitarnya. Hasil dari penelusuran yang dilakukan oleh Benuanta.co.id, kawasan lokalisasi di Kota Tarakan, terpantau anak usia 1 hingga 9 tahun mereka ikut membaur kebiasaan orang dewasa. Seperti merokok, alkohol, dan perdagangan prostitusi yang sebenarnya tidak boleh menjadi tontonan anak.

Lingkungan yang tidak mendukung, menjadikan perkembangan anak menjadi tidak maksimal. Akibat dari anak yang tinggal di kawasan lokalisasi:

A. Tumbuh dengan karakter yang kurang baik Contohnya pada anak anak yang sering melihat orang merokok, mereka cenderung ingin mencobanya.

B. Pola Pikir yang salah Contohnya ketika anak tinggal di daerah yang banyak orang kurang berpendidikan, mereka justru menormalisasikannya. Mereka akan kehilangan motivasi belajar dan berujung putus sekolah.

C. Mental dan Psikologis Anak yang tumbuh tanpa diperkuat dengan nilai nilai yang baik, mereka merasa kehilangan identitas (tidak tahu siapa dirinya, tujuan hidup, atau merasa asing dari nilai, budaya, lingkungannya).

Harus ada upaya untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, melalui stimulasi yang tepat, lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan mentalnya. Kedepannya, diharapkan agar pemerintah semakin sigap untuk mengatasi hal ini. Lalu, harus ada kepedulian dan dukungan semua stakeholder, seperti orang tua, guru, dan lembaga yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Nabilla1, S., & Desmon2, D. (n.d.). PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK. In Jurnal Ilmiah Zona Psikologi (Vol. 4). http://ejurnal.univbatam.ac.id/index.php/zonapsikol

Pendidikan, J., & Konseling, D. (n.d.). Teori Belajar Behavioristik (Vol. 5).

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK. (n.d.).

Summary for Policymakers. (2014). In Climate Change 2013 — The Physical Science Basis (pp. 1–30). Cambridge https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 University Press.

Teori, I., Sumianto, A. B., Admoko, A., Sukma, R., & Dewi, I. (2024). Indonesian Research Journal on Education Pembelajaran Sosial-Kognitif di Sekolah Dasar. In Indonesian Research Journal on Education (Vol. 4).

UU Nomor 35 Tahun 2014. (n.d.).

Balang, O. (2023, July 12). Redaksi Benuanta. Retrieved from BENTUATA: https://benuanta.co.id/index.php/2023/07/12/menimbang-pertumbuhan-anak-di kawasan-lokalisasi/116315/14/04/17/

Kondisi Tumbuh Kembang Anak yang Tinggal di Kawasan Lokalisasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top